Gerbang Jakarta. Thomas Matthew Crooks - sang penembak Donald Trump Sabtu (13/7/2024) lalu - masih berusia 20 tahun. Tak ada jejak kriminal, bekerja seperti pemuda normal, cuma ada catatan di masa sekolah kerap mengalami perundungan. Hingga kini motif Crooks menembaki Trump masih jadi misteri.
Dilaporkan oleh VOA, jalan di sekitar rumah Crooks sejak Ahad, tak lama setelah penembakan, telah diblokir. Rumahnya terletak di kawasan permukiman sederhana di luar Kota Pittsburgh, sekitar satu jam perjalanan menuju lokasi kampanye Donald Trump. Mobil-mobil polisi ditempatkan di persimpangan dekat rumah Crooks. Pekerjaan sehari-hari Crooks adalah asisten gizi di panti wreda di pinggiran Kota Pittsburgh, Pennsylvania. Dia bertugas menyiapkan makanan. Marcie Grimm, pengelola Pusat Perawatan dan Rehabilitas Terampil Bethel Park, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia terkejut dan sedih mengetahui keterlibatan Crooks. Kata Grimm, Crooks memiliki rekam jejak yang bersih di tempat kerja. Kecenderungan politik Crooks pun belum jelas. Catatan memang menunjukkan bahwa ia terdaftar sebagai pemilih Partai Republik di Pennsylvania. Namun, laporan keuangan kampanye federal juga menunjukkan ia menyumbang $15 (sekitar Rp243.573) kepada komite aksi politik progresif pada 20 Januari 2021, persis pada hari pelantikan Presiden AS Joe Biden. Biro Investigasi Federal ( FBI) sudah menegaskan, kemungkinan besar Crooks bertindak sendirian. Lembaga itu bahkan menyatakan belum menemukan ideologi tertentu yang dianut Crooks maupun indikasi masalah kesehatan jiwa. Mereka juga tidak menemukan pernyataan bernada ancaman di media sosial pelaku. Pun Jaksa wilayah Butler Richard Goldinger mengatakan kepada AP pada Minggu (14/7) bahwa Crooks sebelumnya tidak dikenal oleh penyelidik di wilayahnya dan tidak terdeteksi dalam radar mereka. Ia mengatakan, penyelidikan sejauh ini tidak menemukan bukti apa pun yang menunjukkan pelaku bekerja sama dengan orang lain di wilayah tersebut. Catatan pengadilan yang dapat diakses secara terbuka di Pennsylvania menunjukkan bahwa Crooks juga tidak memiliki catatan kriminal di masa lalu. Namun mengapa pasca penembakan, polisi dikabarkan menemukan sejumlah alat peledak di dalam mobil yang dikendarai Crooks menuju lokasi kampanye Trump, sekitar satu jam perjalanan dari tempat tinggalnya? Selain di dalam kendaraan, bahan-bahan untuk membuat bahan peletak ditemukan juga di kediaman Crooks. Penemuan bahan-bahan pembuat bom itu disampaikan oleh dua pejabat anonim yang tidak berwenang untuk berbicara di depan umum. Truk kepolisian Allegheny berwarna putih yang diidentifikasi sebagai mobil penjinak bom tampak terparkir di luar rumah Crooks pada Ahad pagi. Korban Perundungan Cerita menarik justru datang dari para mantan teman satu sekolah Thomas Crooks. Dalam sebuah rekaman video yang beredar luas di dunia maya, Thomas Crooks tampak kurus, mengenakan toga, dan berkaca mata saat hadir di acara wisuda di sekolahnya pada 2022. Dia juga sempat berpose bersama pengurus sekolah. Crooks lulus pada tahun 2022 dari SMA Bethel Park, dan menurut Pittsburgh Tribune-Review, dia menerima “penghargaan bintang” senilai $500 dari Inisiatif Nasional Matematika dan Sains. Frederick Mach, kapten tim senapan SMA Bethel Park saat ini, menceritakan bahwa Crooks pernah mencoba bergabung dengan tim senapan sekolah, tapi ditolak karena keterampilan menembaknya dinilai buruk. Mach merupakan adik angkatan Crooks di sekolah. Sementara Jason Kohler, yang mengaku satu SMA meski tidak pernah sekelas dengan Crooks, mengatakan bahwa Crooks kerap dirundung teman-temannya di sekolah dan suka duduk sendirian pada jam makan siang. Kohler mengatakan para pelajar lain sering mengejek pakaian yang dikenakan Crooks, karena dia suka memakai pakaian berburu. “Ia mengalami perundungan hampir setiap hari. Ia dikucilkan, dan Anda pasti tahu bagaimana anak-anak zaman sekarang," kata Kohler kepada wartawan. Apakah perundungan di sekolah ini yang menyebabkan Crooks menjadi agresif di dunianya yang lain? Wallahualam. Saat melakukan penembakan, Crooks menggunakan senapan jenis AR, yang menurut pihak berwenang dibeli oleh ayah pelaku. Kevin Rojek, agen khusus Biro Penyelidik Federal (FBI) yang bertugas di Pittsburgh, mengatakan penyidik belum mengetahui apakah dia mengambil senapan tersebut tanpa seizin ayahnya. Ayah Crooks sendiri mengatakan kepada CNN pada Sabtu (13/7/2024) malam bahwa dia sendiri masih mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia bilang tidak akan membahas soal putranya kecuali kepada aparat penegak hukum. (msr)Thomas Crooks, Motifnya Tembaki Trump Masih Jadi Misteri
Selasa 16-07-2024,09:00 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin
Kategori :
Terkait
Sabtu 15-02-2025,07:28 WIB
Trump Tutup USAID, LSM-LSM Indonesia Bakal Berpaling ke China?
Senin 10-02-2025,12:52 WIB
Elon Musk Tak Berniat Beli TikTok
Selasa 16-07-2024,09:00 WIB
Thomas Crooks, Motifnya Tembaki Trump Masih Jadi Misteri
Minggu 14-07-2024,09:40 WIB
Pasca Penembakan, Kondisi Trump Aman, Meski Luka Di Kepala
Terpopuler
Terkini
Minggu 16-02-2025,09:48 WIB
Duta Imam Tarawih Bikin Syiar Ramadan Makin Berkesan
Minggu 16-02-2025,01:29 WIB
Lepas Status WNI, Dewi Sukarno Dirikan Partai Bela Anjing-Kucing di Jepang
Sabtu 15-02-2025,07:28 WIB
Trump Tutup USAID, LSM-LSM Indonesia Bakal Berpaling ke China?
Jumat 14-02-2025,00:02 WIB
Dibantai Iran 0-3, Indra Sjafri: Kita Kalah Bola Atas
Kamis 13-02-2025,01:40 WIB